Sabtu, 25 November 2017

Profil Semeru FC, Daftar Skuad Pemain dan Sejarah Semeru FC

profil semeru fcNama lengkap

Semeru Football Club Lumajang
Julukan The Volcano
Didirikan 1970 (Sebagai Persigo Gorontalo)
2017 (Sebagai Semeru F.C. Lumajang)
Stadion Stadion Semeru
Lumajang, Indonesia
(Kapasitas: 3.000)
Ketua Umum H. Ngateman
Pelatih Putut Wijanarko
Liga Liga 2

Profil Semeru FC, Daftar Skuad Pemain Semeru FC 2017-2018 dan Sejarah Semeru FC, Semeru F.C. Lumajang dulu di kenal dengan nama Persigo Gorontalo merupakan sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Lumajang, Indonesia. Klub ini berubah nama pada tahun 2017 setelah kepemilikan klub di ambil alih oleh CV. Semeru Sakti. Bermain di Liga 2. Klub ini memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Semeru, Lumajang,
Jumlah peserta Liga 2 asal Jawa timur (Jatim) akan bertambah satu tim. Hal itu setelah terjalin kesepakatan antara Persigo Gorontalo dengan manajemen Semeru FC. Klub tersebut berganti nama menjadi Persigo Semeru FC.
Menurut manajer Persigo Semeru FC Miko, kesepakatan antara kedua belah pihak terjadi di penghujung Januari lalu. Pada kompetisi Liga 2017 mendatang, Persigo akan berpindah ke Lumajang dan berganti nama menjadi Persigo Semeru FC.

Putut Wijanarko (Pelatih Kepala Semeru FC)

Putut Wijanarko adalah salah satu bibit pelatih yang di percayakan managemen untuk memajukan sepakbola Lumajang, Siapa Putut Wijanarko ?
Pelatih Kepala, Putut Wijanarko yang sangat kenyang dengan asam garam kompetisi dalam memperkuat klub di Nasional. Putut dikenal sebagai pemain tipikal menyerang dan posisinya sebagi playmaker dan second striker.
Putut pernah di Assyabab Salim Grup menjadi pemain lini depan yang cukup disegani di Galatama. Kemudian bergabung dengan Persebaya, ketajaman Putut semakin terasah dan masuk di skuad Tim Nasional.
Dikarier melatih, Putut juga sangat pawai meracik klub medioker yang kerap mengalahkan tim mapan. Dia juga kerap membawa tim Divisi 1 naik kasta ke Divisi Utama, seperti Persinga Ngawi, Persibas Banyumas. Bahkan, tangan dingin bapak 3 anak ini kerap menarik minat tim2 besar untuk memboyongnya. Putut ditahun 2017 ini, sangat ingin memberikan yang terbaik bagi sepak bola Lumajang dengan sejarah besarnya.
Assisten Pelatih, Misnadi Amrizal, pria asal Desa Bades Pasirian sudah tak asing lagi bagi insan bola Lumajang. Dia dijuluki “Si Kancil Semeru”, karena memiliki gaya permainan cepat dan cerdas saat ada di kotak pinalti

Daftar Skuad Pemain Semeru FC 2017-2018 :

No Posisi Nama Pemain
GK  Pujiantoro
GK  Guntur
DF  Nugroho Mardiyanto
DF  Agil
DF  Dhanu Syah Putra
DF  Oktavian
DF  Septian Nugroho
DF  Wenas
DF  Hinelo
DF  Yuaib Rauf
MF  Dwi Andika Cakra Yudha
MF  Jajang Paliama
No Posisi Nama Pemain
MF  Yudi Setiawan
MF  Feri Firmansyah
MF  Yogi
MF  Jefri ‘Fery’ Derek
MF  Fadel Muhammad
MF  Wahyu Biya
MF  Santo Lahati
FW  Oni Rosandi
FW  Ahmad Indra Patikuppa
FW  Apri Setya
FW  Mawan
FW  Reza Mustofa                      cover:https://sepakbolalokal.com

Profil Persekap Pasuruan, Daftar Skuad Pemain dan Sejarah Persekap

logo persekap pasuruanNama lengkap

Persatuan Sepak bola Kota Pasuruan
Julukan Laskar Untung Suropati
Stadion Stadion Untung Suropati,
Pasuruan, Jawa Timur,
Indonesia
(Kapasitas: 5.000)
Pelatih Aris Budi Prasetyo
Liga Liga 2 Indonesia

Profil Persekap Pasuruan, Daftar Skuad Pemain 2017-2018 dan Sejarah Persekap Pasuruan, Persatuan Sepak bola Kota Pasuruan (atau biasa disingkat Persekap Pasuruan) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang bermarkas di Stadion Untung Suropati, Pasuruan, Jawa Timur. Fauna identitas resmi Kota Pasuruan adalah Burung Walet, sedangkan warna khas tim klub Persekap Pasuruan adalah hijau-hijau dan kuning-hijau, julukan Persekap Pasuruan adalah Laskar Untung Suropati. Persekap Pasuruan saat ini bermain di Divisi Utama Liga Indonesia . Pada Tahun 2012 Persekap mencatat prestasi sebagai Juara Divisi Satu Liga Indonesia. Persekap Pasuruan di didirikan pada tahun 10 April 1926, Dengan Manager pertama seorang Purnawirawan TNI dan pelatih pertama Bpk. Abdullah (alm).
Persekap Pasuruan pernah di pecah menjadi 2 pada tahun 1996 karena besarnya wilayah dan banyaknya pemain potensial di daerah tersebut. Saat ini persekap pasuruan berada di grup 7 liga 2 indonesia bersama PS Sumbawa Barat, PS Badung, Persekap Pasuruan, Persekam Metro FC, Semeru FC, Celebest FC Palu, Madura FC

Daftar Skuad Pemain Persekap Pasuruan 2017-2018 :

No Posisi Nama Pemain
1 GK  Arik Bachtiar Susanto
5 DF  Ahmad Jakfar
6 DF  Muhammad
7 MF  David Nurcahya
8 MF  Khoirul Anwar
9 FW  Nova Hermawan
10 FW  M. Zakaria Firdaus
11 FW  Bagus Tjahyono
13 FW  Mariono
17 MF  Muhammad Nurhadi
No Posisi Nama Pemain
18 MF  Amir Mahmud
22 DF  Bayu Handika
26 DF  Muhammad Sulton
27 MF  Ivan Ramadhan Abdillah
29 DF  M. Zaenal Ichwan
33 DF  Hendra Putra Satriya
77 MF  M. Aisy Budi Pradana
87 DF  M. Al-Amin Fisabilillah
89 GK  Yusuf Wahyu Prayudha
92 DF  Imam Yulianto                      cover:https://sepakbolalokal.com

Profil Persekam Metro FC Malang, Daftar Skuad Pemain dan Sejarah

logo persekam metro fc
Nama lengkapPersatuan Sepak bola Kabupaten Malang Metro Football Club
Julukan Harimau Kumbang
Didirikan 1970
Stadion Stadion Kanjuruhan
Kota Malang, Indonesia
(Kapasitas: 40.000)
Ketua Rendra Kresna
Manajer Siswantoro
Pelatih Raja Isa
Liga Indonesia Soccer Championship B

Profil Persekam Metro FC Malang, Daftar Skuad Pemain 2017-2018 dan Sejarah Persekam Metro FC, Persekam Malang (dikenal pula sebagai Persekam Metro FC Malang ) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang saat ini bermain di Divisi Utama Liga Indonesia. Klub adalah salah satu dari empat tim yang ada di wilayah Malang Raya, selain Persema Malang, Arema FC dan Persikoba Batu, Arema Indonesia.

Daftar Skuad Pemain Persekam Metro FC Malang 2017-2018 :

No Posisi Nama Pemain
1 GK  Karyawan Yudik Raharjo
3 DF  Yuannugrah Awalta
4 DF  Rendi Budi Satriono
6 DF  Singgi Pitono
7 FW  Indra Cahya Andika
8 MF  Joko Slamet
9 FW  Andrianto
10 MF  Luxi Ariawan
11 FW  Setyo Adhi Prastowo
12 MF  Muh Amirul Bukhori
13 FW  Dwi Prasetyo
14 MF  Pendik Primadimanto
15 DF  Mohamad Yasin
No Posisi Nama Pemain
16 MF  Supriyadi
17 MF  Muh. Asni Fitrian
18 DF  Nanda Bagus Nugroho
19 MF  Jayus Hariono
20 GK  Effendi Dwi Ahyono
21 MF  Dwi Aditya Riski
22 DF  Tria Wida Wandani
23 MF  Nur Akbar Jawara Munir
26 DF  Achmad Soleh
27 FW  Dedik Setiawan
29 DF  Gedhong T. Pambudi
30 GK  Muh. Samsul Baqtiar           cover:https://sepakbolalokal.com

Profil Perssu Sumenep, Daftar Skuad Pemain dan Sejarah Perssu

profil perssu sumenepNama lengkap

Persatuan Sepak bola Kabupaten Sumenep
Julukan Kuda Terbang Emas (The Gold Pegasus)
Stadion Stadion Ahmad Yani
Sumenep, Madura
(Kapasitas: 15.000)
Pemilik PT. Perssu Football Club Ltd.
Ketua Umum Drs. KH. A. Busro Karim, M.si
Manajer Drs. Ec. H. Didik Untung Samsidi, MM
Pelatih Bambang Sumantri
Liga Liga 2 Indonesia

Profil Perssu Sumenep, Daftar Skuad Pemain Perssu Sumenep 2017-2018 dan Sejarah Perssu Sumenep, Perssu Kabupaten Sumenep atau bisa juga disebut Perssu Super Madura adalah sebuah klub sepak bola profesional di Indonesia yang berbasis di Sumenep, Jawa Timur. Yang sekarang bermain di Divisi Utama Liga Indonesia.
Perssu menggunakan Stadion A. Yani Sumenep sebagai markas kebanggaan Perssu (Persatuan sepak bola kabupaten Sumenep), PSSI Sumenep Kukuhkan Peccot Mania Sebagai Supporter Andalan Perssu kabupaten Sumenep F.C. resmi dilaunching oleh manajemen.

Pencapaian Hebat Perssu Sumenep

  • 2011/2012: Posisi ke-11 Divisi 3 (promosi ke Divisi 2)
  • 2012/2013: Posisi ke-6 Divisi 2
  • 2013/2014: Lolos Divisi Utama
  • 2014/2015: –
  • 2015/2016: –
  • 2016/2017: Juara 3 ISC B indonesia

Daftar Skuad Pemain Perssu Sumenep 2017-2018

No.
Pos. Pemain
2
FW Yulianus Prawiro Quin
3
DF Anis Mujiono
4
DF Achmad Bachtiar
5
DF Deky Rolias Chandra
7
FW Beny Ashar
8
MF Fajri Aziz Ibnu Jibran
9
FW Ainudin Devira
10
MF Muhammad Ilhamul
14
FW Asman Akman
15
DF Joko Sugiarto (kapten)
17
MF Mohammad Said
20
FW Joko Prayitno
22
GK Ali Budi Raharjo

No.
Pos. Pemain
23
DF Jodi Kustiawan
24
MF Wakil
26
MF Fahad Ismail
25
DF Zainul Hidayat
33
MF Didik Ariyanto
36
MF Efraim Wandik
45
GK Ahmad Faiz
78
MF Nuris Affandi
87
MF Bakori Andreas
88
GK Fahrul Nurdin
98
FW Jefri Andriawan
99
DF Andre Vemberyono           cover:https://sepakbolalokal.com

Profil Persebaya Surabaya, Daftar Skuad Pemain dan Sejarah Persebaya

profil persebaya surabayaNama lengkap

Persatuan Sepakbola Surabaya
Julukan
  • Bajol Ijo (id: Buaya Hijau)
  • Green Force
Kota Surabaya
Negara Indonesia
Federasi PSSI
Didirikan 18 Juni 1927 dengan nama Soerabhaiasche Indische Voetbal Bond (SIVB)
Stadion Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya
(Kapasitas: 55.000)
Investor Jawa Pos Group
Presiden Azrul Ananda
Pelatih Kepala Angel Alfredo Vera
Liga Liga 2

Profil Persebaya Surabaya, Daftar Skuad Pemain Persebaya Surabaya 2017-2018 dan Sejarah Persebaya, Siapa yang tidak kenal dengan Persebaya Surabaya, Klub kebanggan arek-arek surabaya ini sangat dicintai keberadaanya oleh Bonek Mania, Sering dihukum oleh PSSI bahkan pernah di bekukan namun Semangat bonek untuk Persebaya Surabaya tidak pernah padam. Persebaya Surabaya juga dikenal sebagai pencetus PSSI di tahun 1930 bersama anggota klub lainya yang ada di Indonesia.
Persebaya Surabaya yang sempat merubah namanya menjadi Persebaya 1927 adalah sebuah klub Sepak bola profesional di Indonesia yang berbasis di Surabaya yang berdiri pada 18 Juni 1927 dengan nama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) dan sudah malang melintang dikancah sepakbola Indonesia. Sempat di bekukan oleh PSSI dan disahkan kembali oleh PSSI sebagai anggota di kongres tahunan PSSI bandung 8 januari 2017.
Setelah dilaksanakannya RUPS pada 7 Pebruari 2017, kini 70% saham Persebaya Surabaya dimiliki oleh Jawa Pos Group melalui anak perusahaanya yaitu PT. Jawa Pos Sportainment. Sedangkan 30% lainnya dimiliki oleh 20 klub anggota Persebaya yang tergabung dalam Koperasi Surya Abadi Persebaya (KSAP).

Sejarah Singkat Persebaya Surabaya

ersatuan Sepak bola Surabaya (disingkat Persebaya) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Persebaya berdiri pada 18 Juni 1927 oleh dua orang asli Surabaya bernama Paijo dan M.Pamoedji.
Pada masa awal berdiri, klub ini bukan bernama seperti yang kita kenal saat ini. Persebaya awalnya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond atau disingkat SIVB.
Selain SIVB, di Surabaya ada klub sepakbola lain bernama Sorabaiasche Voetbal Bond(SVB). Klub tersebut didirikan pada tahun 1910, jauh lebih tua dari SIVB yang mana para pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya.
Pada tanggal 19 April 1930, para klub-klub mulai membangun sebuah organisasi dan asosiasi sepakbola bertaraf Nasional yang mampu menjadi pengayom klub-klub pribumi serta untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
Oleh karena itu, Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond(SIVB) bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (cikal-bakal Persib), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Jogja) membentuk dan mendirikan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Pertemuan tersebut diadakan di Societeit Hadiprojo, Yogyakarta. Dalam pertemuan tersebut, SIVB diwakili oleh M.Pamoedji.
Setahun setelah resmi berdiri, PSSI mulai membuat sebuah kompetisi sepakbola resmi di Indonesia. Kompetisi tersebut adalah kompetisi tahunan antar kota/perserikatan yang wajib diikuti oleh para anggota PSSI.
Inilah cikal bakal kompetisi resmi atau Liga di Indonesia sampai saat ini.
Di tahun pertamanya, kompetisi perserikatan mempertemukan dua klub raksasa dari dua kota terbesar di Indonesia yakni SIVB (Surabaya) dan VIJ (Jakarta) di laga Final Perserikatan tahun 1938. Namun sayang, SIVB kalah dari VIJ.
Pada tahun 1942, pada zaman invasi Jepang ke Indonesia sekaligus menandakan kekalahan Belanda di Indonesia. Prestasi SIVB terbilang mentereng dan kembali mencapai final, saat itu skuad SIVB didominasi para pribumi dan sebagian kecil keturunan Tionghoa.
Namun sayang, lagi-lagi di laga puncak SIVB dikalahkan oleh VVB (Solo).
Pada tahun 1943, SIVB resmi berganti nama menjadi PERSIBAJA (Persatuan Sepakbola Indonesia Soerabaja) dan diketuai oleh Dr.Soewandi.
Dari pergantian nama inilah, prestasi Persibaja mulai moncer. Mulai dari meraih gelar juara di tahun 1950, 1951 dan 1952. Kala itu Persibaja mulai diperhitungkan dan menjadi salah satu klub besar yang cukup disegani lawan.
Pada tahun 1960, sejarah kembali mencatat pergantian nama klub sepakbola asal Surabaya ini. Persibaja resmi berganti nama menjadi PERSEBAYA (Persatuan Sepakbola Surabaya).
Pada era perserikatan, Persebaya berubah menjadi klub raksasa, kuat nan hebat. Tak hanya itu prestasi demi prestasi ditorehkan oleh klub berjuluk Bajul Ijo ini. Bersama PSMS Medan, PSM Makassar, Persib dan Persija, membentuk sebuah kwartet klub unggulan di Perserikatan waktu itu.
Di era Perserikatan, Persebaya berhasil dua kali menjuarai Liga yakni di tahun 1978 dan 1988 serta tujuh kali menjadi runner-up di tahun 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1987 dan 1990.
Prestasi tersebut terus dipertahankan sampai PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam satu wadah kompetisi bertajuk Ligina (Liga Indonesia) yang mulai bergulir sejak 1994.
Pada tahun 1997, Persebaya meraih gelar pertamanya di era Ligina waktu itu. Bahkan Persebaya adalah klub pertama dalam sejarah yang mampu meraih gelar juara dua kali berturut-turut.
Hal yang sama diulanginya di tahun 2005, Persebaya kembali meraih gelar juara dua kali berturut-turut. Meski menyandang nama besar sebagai tim tradisional nan klasik, Persebaya pernah menerima kenyataan pahitnya terdegradasi ke kasta kedua Liga Indonesia. Itu terjadi pada tahun 2002.
Namun hal itu tak berlangsung lama, karena Persebaya langsung membayar lunas kesetiaan pendukung yang selalu mendukung di saat klub sedang terpuruk dengan menjuarai Divisi I dan Divisi Utama kala itu.

Sepakbola Gajah ala Persebaya Surabaya

Persebaya beberapa kali mengalami kejadian kontroversial. Saat menjuarai Kompetisi Perserikatan pada tahun 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah “sepak bola gajah” karena mengalah kepada Persipura Jayapura 0-12, untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang yang pada tahun sebelumnya memupuskan impian Persebaya di final kompetisi perserikatan. Taktik ini setidaknya membawa hasil dan Persebaya berhasil menjadi juara perserikatan tahun 1988 dengan menyingkirkan PSMS 3 – 1

Dualisme Persebaya

Beberapa tahun berlalu, banyak kejadian-kejadian yang terjadi di dalam tubuh Persebaya. Mulai dari seretnya prestasi dan akhirnya berujung pada perpecahan di klub sebesar Persebaya.
Ya, pada tahun 2010 publik diguncangkan dengan kabar terpecahnya Persebaya Surabaya. Kubu pertama adalah Persebaya di bawah manajemen Saleh Ismail Mukadar yang mengikuti Liga Primer Indonesia(LPI) dengan nama PERSEBAYA 1927 dan kubu kedua dibawah naungan Wisnu Wardhana yang tetap memakai nama PERSEBAYA dan mengikuti PSSI dan Liga Indonesia (Divisi Utama). Dua kubu saling klaim sebagai pemilik nama Persebaya yang sah di mata hukum.
Sebagai pengelola konsorsium klub, PT. Persebaya Indonesia didapuk sebagai pengelola yang sah dengan diketuai oleh Llano Mahardika. Meski begitu, hal ini tetap menimbulkan polemik di kalangan suporter dan masyarakat Surabaya.
Pada tahun 2011, bola panas perseteruan dua kubu tersebut masih berlanjut. Kali ini PSSI yang membuat konflik kian meruncing, PSSI menyatakan kompetisi ISL dan Divisi Utama yang dikelola PT.LPIS dan PT.Liga Indonesia adalah ilegal! Dan menyatakan Liga Primer Indonesia sebagai Liga Nasional yang legal dan resmi, dalam hal ini Persebaya 1927 adalah resmi karena bernaung di bawah bendera LPI.
Meski dinyatakan legal, Saleh Mukadar enggan mengganti nama Persebaya yang penuh sejarah itu, ia tetap memakai nama Persebaya 1927. Sedangkan kubu Persebaya versi Wisnu Wardhana juga tetap menggunakan nama Persebaya Surabaya dan tetap mengikuti kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.
Pada tahun 2012 menjadi tahun yang buruk bagi kedua Persebaya tersebut. Bagaimana tidak, Persebaya 1927 gagal meraih juara IPL yang pada saat itu dimenangkan oleh Semen Padang FC. Sedangkan Persebaya Divisi Utama gagal promosi alias naik kasta ke ISL 2013.
Atas alasan inilah, di akhir kompetisi Divisi Utama 2012 manajemen melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Seluruh jajaran direksi klub Persebaya mengadakan rapat dengan hasil  pergantian di kursi Ketua Umum Persebaya. Dalam hal ini, tampuk kepemimpinan Persebaya berganti dari Wisnu Wardana ke Diar Kusuma
Putra. Sekaligus badan hukum yang selama ini memayungi Persebaya pun diganti menjadi PT.Mitra Muda Inti Berlian (gabungan para pengusaha-pengusaha muda asli Surabaya).
Pada tahun 2013, PSSI yang saat itu juga terbelah menjadi dua kubu melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) pada tanggal 17 Maret 2013. Kedua kubu tersebut (Kubu KPSI versi La Nyalla Mattalitti dan kubu PSSI versi Djohar Arifin) sepakat bersatu demi kelangsungan sepakbola Indonesia. PSSI menyatakan LPI ilegal dan akhirnya memutuskan Persebaya Divisi Utama sebagai anggota PSSI yang sah dan diakui keberadaannya. Dengan kata lain, ini berimbas juga dengan Persebaya 1927 yang akhirnya dinyatakan ilegal dan sebagai anggota tidak sah.
Hal ini dipertegas dengan keputusan kongres PSSI pada tanggal 17 Mei 2013.
Seperti mendapat angin segar, prestasi Persebaya pun ikutan moncer. Pada Divisi Utama Liga Indonesia 2013, Persebaya Surabaya keluar sebagai juara liga dan berhak promosi ke Indonesia Super League musim 2014.
Pada tahun 2014, Persebaya kembali ke habitat aslinya yaitu liga kasta teratas Indonesia, Indonesia Super League (ISL). Dengan amunisi yang terbilang “Dream Team” karena diisi pemain-pemain berkelas  Persebaya mengarungi kerasnya ISL dengan cukup percaya diri.
Namun deretan pemain mentereng tak menjamin prestasi bagi Persebaya, Persebaya terseok-seok di papan tengah klasemen. Sulit bersaing dengan klub-klub yang lebih matang dan sehat dalam hal manajemen dan keuangan seperti Persib, Sriwijaya FC, Arema, Persipura dan klub-klub asal Kalimantan. Dan akhirnya bisa ditebak, di akhir musim kompetisi Persebaya gagal menjuarai ISL 2014.
Tahun 2015 Persebaya mengapungkan asa setinggi-tingginya, demi meraih hasil terbaik di ISL 2015. Namun sayang, prahara menimpa sepakbola Indonesia.
Induk sepakbola dunia, FIFA membekukan PSSI. Imbasnya klub-klub yang bernaung di bawah bendera PSSI-pun ikut terkena dampak pembekuan tersebut. Liga dibekukan, para pemain dan pelaku sepakbola Indonesia menjadi korbannya. Tak hanya klub sepakbola, hal tersebut juga berdampak pada timnas Indonesia yang juga dilarang melakukan aktifitas Internasionalnya yang berhubungan dengan FIFA. Dengan kata lain, sepakbola Indonesia disegel dari persepakbolaan Internasional.
Saat ini Persebaya sedang mengikuti turnamen nasional di luar agenda FIFA, yakni Piala Jendral Sudirman dengan nama Surabaya United.

Arti Nama Bonek dan Sejarah Suporter Persebaya (Bonek)

Istilah bonek muncul secara tiba-tiba, nama besarnya pun ada karena media massa. Pada awalnya nama bonek mempunyai reputasi bagus, namun dalam perkembangannya lebih berkonotasi negatif.
Berawal dari sebutan populer untuk suporter Persebaya (kala itu “Green Force”). Antusias tak hanya dari kota Surabaya, namun dari kota-kota besar di Jatim. Begitu antusiasnya Jawa Pos sampai dalam head line news tertulis “Hijaukan senayan” dan sambutan masyarakat Surabaya dan Jatim pun luar biasa.
Modal tekad menghijaukan senayan begitu menggebu. Yang punya duit pas-pasan masih punya cara menggandol truk secara estafet dari Surabaya-Jakarta sambil ngamen. Bahkan ada yang berangkat jauh-jauh hari ke Jakarta (meski Persebaya belum tentu masuk final) dengan menumpang kereta pertamina yang jalannya bak keong…, yang penting sampai Jakarta.
Semangat positif dan antusiasme tanpa ANARKIS dan KERUSUHAN dengan melibatkan massa banyak itulah yang mendapatkan acungan jempol banyak kalangan di Indonesia kala itu.
Sebagai catatan:
– Menghijaukan senayan dengan 110 ribu penonton dari Surabaya dan Bandung. Jumlah suporter persebaya sekitar 40%. Ini merupakan rekor jumlah penonton yang barangkali rekor ini hingga kini belum terpecahkan.
– Semangat heroik suporter Persebaya yang memanjat dan merayab sampai atap senayaan yang berbentuk lingkaran hanya untuk membentangkan spanduk super raksasa yang berwarna hijau bertuliskan “Merah Darahku Putih Tulangku Bersatu dalam Semangatku”.
Semangat dengan berbagai cara yang HALAL untuk datang mendukung Persebaya ke senayan membuat beberapa media massa, terutama Jawa Pos sebagai pelopornya mengistilahkan BONEK (Bondo Nekad), bahwa semangat hidup dan semangat untuk maju manusia perlu punya modal tekad yang kuat. Namun kini, modal tekad atau bondo nekad atau BONEK, tidak ditunjukkan oleh generasi bonek-bonek saat ini yang justru nekad dalam arti menghalalkan segala cara.
Kesalahan terjadi karena:
– bonek sebelumnya yang tidak meninggalkan warisan.
– media massa yang kadang mengompori dan cenderung membenarkan.
– salah kaprah tekad dan modal nekad serupa tak sama. Tekad lebih ke semangat untuk melakukan tindakan, sedangkan nekad lebih ke tindakan yang dilakukannya. Seharusnya Bondo Tekad, bukan bondo nekad, namun untuk kemudahan pengucapan lebih cenderung BondoNekad alias BONEK.

Daftar Skuad Pemain Persebaya Surabaya 2017-2018 :

No.
Pos. Pemain
92
GK Dimas Galih
29
GK Miswar Saputra
22
DF Abu Rizal
4
DF Mokhamad Syaifudin
25
DF M. Irvan Febrianto
3
DF Abdul Azis
44
DF Andri Muliadi
88
DF R. Latif
6
MF Misbakhus Solikhin
7
MF M. Sidik Saimima
12
MF Rendi Irwan
99
MF Mardiono
31
MF Kurniawan K.
17
MF Thaufan Hidayat
26
FW R. Fauzi
10
FW Irfan Jaya                                  cover:https://sepakbolalokal.com

Profil PSBK Blitar, Daftar Skuad Pemain dan Sejarah PSBK Blitar

profil psbk blitar
Nama lengkap Persatuan Sepak bola Blitar Kota
Julukan Laskar PETA
Macan Lodro (id: Macan Kejam)
Didirikan 14 Februari 2006
Stadion Stadion Gelora Supriyadi
Blitar, Jawa Timur
(Kapasitas: 15.000)
Manajer M. Samanhudi Anwar
Liga Liga 2 Indonesia

Profil PSBK Blitar, Daftar Skuad Pemain PSBK Blitar 2017-2018 dan Sejarah PSBK Blitar, PSBK atau Persatuan Sepak bola Blitar Kota adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Kota Blitar, Jawa Timur. Tim ini di bentuk pada tanggal 14 Februari 2006. Di juluki Laskar Peta sesuai dengan peringatan Pemberontakan PETA di Blitar tanggal 14 Februari, selain itu PSBK Blitar dijuluki Macan Lodro atau dalam Bahasa Indonesia Harimau Kejam. Saat ini, PSBK Blitar bermain di Divisi Utama Liga Indonesia. Klub ini melangsungkan pertandingan kandangnya di Stadion Gelora Supriyadi yang berkapasitas 15.000 kursi

Daftar Skuad Pemain PSBK Blitar 2017-2018

No.
Pos. Pemain
2
MF Muhammad Saiqol
4
DF Hasbi
7
FW Angga Yuda
10
DF Agus Priyanto
11
FW Endy Kariyanto
12
MF Suprianto
14
DF Edy Santoso
15
DF Fendy Wibianto
17
DF Basori
18
MF Dona Saputra
19
DF Ahmad Soleh
20
MF Jefri Adi Prasetya

No.
Pos. Pemain
21
MF Prisma Chairul Anwar
23
MF Siqit Oktarianto
24
DF Ahmad Zainul Arif
25
FW Reza Aditya
26
FW Masrul Arifin
27
DF Ma’rifat Zarry Nurhuda
32
MF Bambang Priyo
33
DF Ahmad Lestaluhu
42
GK Tri Hindu Wanggono
86
GK Bayu Prisma Maranata
87
DF    Fendy Taris             cover:https://sepakbolalokal.com

Profil PSBI Blitar, Daftar Skuad Pemain dan Sejarah PSBI Blitar

profil psbi biltarNama lengkap

Persatuan Sepak Bola Indonesia Blitar
Julukan Laskar Bung Karno
Singo Lodro
Didirikan 1928
Stadion Stadion Gelora Panataran
Kabupaten Blitar, Jawa Timur
(Kapasitas: 10.000)
Manajer Wima Brahmantya
Pelatih Ferry Taufik
Liga Liga 2 Indonesia

Profil PSBI Blitar, Daftar Skuad Pemain PSBI Blitar 2017-2018 dan Sejarah PSBI Blitar, PSBI Blitar adalah salah satu tim sepakbola tertua di Negara Indonesia PSBI Blitar Berdiri pada tahun 1928 didukung dan didirikan oleh presiden pertama Indonesia yaitu Bung Karno, pada masa penjajahan Belanda. PSBI sendiri singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Blitar.Julukan bagi fans sejati PSBI Blitar adalah Singo Lodro yang berarti singa yang sangat garang dan kejam. PSBI Blitar sendiri sangat erat hubungannya dengan Presiden Pertama Republik Indonesia. Karena PSBI Blitar berada di Blitar sebuah Kota Kecil di Jawa Timur.
klub ini memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Gelora Panataran, rival abadi mereka adalah PSBK Blitar, sama-sama dari kota blitar namun mempunyai “kerukunan” yang diluar batas. PSBI Blitar mempunyai suporter dengan nama Blitzman, sesuai “wejangan” bung Karno yaitu memanfaatkan kemampuan kita sendiri untuk menjadi yang terbaik, karena tidak dipungkiri Blitar adalah kota yang syarat sejarah dari PETA, Bung Karno. Permainan di luar lapangan adalah sporter, meskipun ribut mudah dikenal orang namun tentram akan lebih dikenang orang, suporter kita masih seumur jagung namun untuk eksistensi tidak harus bikin ribut atau menanggapi keributan, kita akan lebih terhormat jika membawa kedamaian dan kesopanan

Berikut ini adalah Daftar Skuad Pemain PSBI Blitar 2017-2018 :

No.
Pos. Pemain
1
GK Fransiscus Setyo
5
DF Ari Noviga Pratama
6
DF Dedi Indra Sampurna
7
MF Ismail Soleh
8
FW Purwanto
10
MF Khabib Syukron
11
MF Agus Wahedi
14
MF Wawan Triyono
15
DF Dwi Wendi Saputra
16
MF Setyo Budi
17
FW Gufron
18
MF Kacung Khoirul

No.
Pos. Pemain
19
FW Nanda Nurrandi
20
GK Ali Imron
22
DF Audy Marits
24
MF Dian Sucahyo
27
DF Muhammad
28
DF Taufik Angga
31
GK Muhammad Rizki
44
MF Muhammad Lufti
45
MF Eka Sama Adi
61
DF Samsul Arifin
66
MF Didit Febrianto    cover:https://sepakbolalokal.com

Profil Madiun Putra FC, Daftar Skuad Pemain dan Sejarah Madiun Putra

madiun putra fc logoNama lengkap

Madiun Putra Football Club
Julukan Kancil Biru Kekuatan Biru (Blue Force)
Laskar Jayakatwang
Didirikan 1986
Stadion Stadion Wilis, Madiun, Jawa Timur (Kapasitas: 25.000)
Owner
Ketua H. Bambang Irianto
Pelatih Sartono Anwar
Suporter The Mad Mania
Liga Liga 2

Profil Madiun Putra FC, Daftar Skuad Pemain Madiun Putra 2017-2018 dan Sejarah Madiun Putra FC. Madiun Putra  merupakan klub sepak bola yang berasal dari Madiun Jawa Timur, yang dari sejarahnya Madiun Putra berasal dari tim amatir yang bernama PS Madiun Putra. Namun, pada tahun 2009 PS Madiun Putra merger dengan klub 007 Bandung FC tidak lain salah satu klub yang bermain di Divisi II Liga  . Madiun Putra bermarkas di Stadion Wilis Madiun, Jawa Timur, dan memiliki supporter fanatik yang selalu menemai tim Madiun Putra FC saat berlaga yaitu The Mad Mania dan Great Bull Boys.

Sejarah

Madiun Putra FC sebelum adalah tim amatir yang bernama PS Madiun Putra, namun pada tahun 2009 PS Madiun Putra bermeger dengan tim yang berlaga di Divisi II Liga   yaitu 007 Bandung FC. Setelah bermerger dengan 007 Bandung FC, PS Madiun Putra berubah nama menjadi Madiun Putra FC. Setahun setelah merger Madiun Putra FC mulai meningkat prestasinya, pada awal tahun mergernya Madiun Putra mampu promosi ke Divisi I Liga. Setalah tampil apik di kompetisi Divisi I, Madiun Putra mampu promosi ke Divisi Utama Liga.
Julukan Madiun Putra FC:
 The Blue Force
The Blue Force dalam Bahasa   artinya Kekuatan Biru, Madiun Putra FC diberi julukan The Blue Force agar supaya para pemain percaya bahwa semua orang mempunyai kekuatan untuk memenangi setiap pertandingan.
Kancil Biru (The Blue Mouse-deer)
Kancil merupakan binatang yang cerdas, cerdik, lincah, dan gesit. Madiun Putra FC diberi julukan Kancil Biru dengan harapan Madiun Putra mempunyai kelincahan, kecerdikan, kegesitan, kelincahan sehingga Madiun Putra bisa menjadi tim papan atas yang tangguh.

Suporter

The Mad Mania 
Madiun Putra FC memiliki pendukung yang sangat fanatik. Suporter atau pendukung Madiun Putra FC bernama The Mad Mania. The Mad Mania sendiri sebenarnya sudah ada ketika mendukung PSM Madiun ketika masih berlaga di divisi 3 pada tahun 2003/2004, namun secara resmi nya didirikan tanggal 17 September 2010, saat bertepatan dengan semifinal Piala Koni Jawa Timur 2010 saat mendukung Madiun Putra FC dan akhirnya sekarang bisa berada di Divisi Utama.
Great Bull Boys
Adalah suporter yang baru didirikan oleh sekelompok pemuda asal madium ,Biasa disingkat GBB komunitas ini lebih senang dipanggil “MADIUN FANS” tidak hanya mendukung Madiun Putra FC saja kelompok suporter ini juga memperjuangkan club bersejarah asal madiun yaitu “PSM MADIUN 1929”,berbeda dari suporter lainnya suporter ini lebih memilih berpenampilan “CASUAL”,Great Bull Boys tidak terlalu identik pada mania dia lebih memilih membuat kultur sendiri yang identik dengan Hooligan namun suporter ini tidak sepenuhnya seperti hooligan dia hanya mengambil sisi baik dari Hooligan ,kelompok suporter ini bertempat di tribun selatan.

Daftar skuad Madiun Putra FC Kompetisi 2017-2018 :

No       Posisi             Nama Pemain
1          GK        Achmad Syaiful Amri
3          MF        Moch Sholehudin
4          DF        Slamet Hermoko
6          DF        Nova Setiantoro
7          MF        Purniawan
8          FW       Wendyk Setyo Nugroho
9          FW       Nanang Wahyudi
11        FW       Marwansyah Agung
12        GK        Endang Subrata
17        MF        Arfan Ary Wijaya
18        MF        Lutfi A. Pratama
19        MF        Yulian Eka Hermawan
22        DF        Randi Hardianto
25        FW       Agus Yulianto
36        GK        Agung Hari Mukti
44        MF        Mahardika F. Ramadhan
77        DF        Fadli Fernanda
79        DF        Ambitie Dolus
82        GK        Puguh Sunaryo
87        FW       Errol Simunapendi
88        MF        Asmar Abu
98        MF        Agus Riawan             cover:https://sepakbolalokal.com

Profil Persatu Tuban, Daftar Skuad Pemain dan Sejarah Persatu

persatu tuban logoNama lengkap

Persatuan Sepak Bola Tuban
Julukan Laskar Ronggolawe
Didirikan 13 Juni 1975
Stadion Stadion Loka Jaya Tuban, Jawa Timur (Kapasistas:2.000)
Owner Pemerintah Kabupaten Tuban
Ketua Nasrudin Ali
Pelatih Edi Sutrisno
Suporter Ronggomania
Liga Liga 2

Profil Persatu Tuban, Daftar Skuad Pemain Persatu Tuban 2017-2018 dan Sejarah Persatu Tuban. Persatu Tuban (Persatuan Sepak bola Tuban) merupakan klub sepak bola yang berdomisili di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Persatu Tuban berhome base di Stadion Loka Jaya, Tuban, Jawa Timur. Persatu sendiri mempunyai supporter fanatiknya sendiri yang selalu mendukung saat Persatu Bertanding yaitu Ronggomania, dan Persatu tuban memiliki julukan Laskar Ronggolawe salah satu tokoh kerjaan Majapahit.
Persatu Tuban saat ini merupakan harapan, simbol perjuangan dan harga diri masyarakat Tuban untuk mengangkat nama Kabupaten Tuban dalam kancah persepak bolaan nasional dengan mengikuti jejak kabupaten tetangga yang terlebih dahulu sukses di tingkat nasional.

Suporter

Sejarah Tentang Ronggomania
Ronggomania adalah nama suporter Persatu Tuban club kebangga’an warga Tuban. Berdiri pada tahun 2002, Tepat’nya pada tanggal 20 Mei 2002.
Nama ‘Ronggomania’ sendiri pun diambil dari singkatan kata ‘Ronggolawe’ pahlawan Kota Tuban di era jaman Mojopahit dan di abadi’kan menjadi nama Suporter dan Nama julukan Persatu Tuban yaitu ‘Laskar Ronggolawe’.
Ronggomania sendiri pun didirikan oleh sekelompok pemuda yang terinspirasi mendirikan Elemen suporter yang mensuport Total Persatu Tuban.
Berawal dari sekolompok pemuda asli putra Tuban yang dulu’nya adalah Suporter Persebaya Surabaya alias Bonek Mania yang terinspirasi mendirikan nama ‘Ronggomania’ singkatan dari ‘Ronggolawe’ legenda kota Tuban.
Mas Bandi, Arka Sagminta, Muslik, Icwan, Ardi, Rubby, Monce, dan lain-lain. Mereka semua sebener’nya suporter Persebaya Surabaya yang terInspirasi mendirikan nama ‘Ronggomania’ suporter Persatu Tuban. Dulu pertama kali berdiri, Anggota Ronggomania hanya beberapa orang saja.

Prestasi

  • 2011 – Divisi Tiga Liga  (LPIS) & Promosi ke Divisi Dua Liga   (LPIS)
  • 2012 – Divisi Dua Liga  (LPIS) & Promosi ke Divisi Satu Liga   (BLAI)
  • 2013 – Divisi Satu Liga  XVIII
  • 2014 – Liga Nusantara
  • 2014 Juara Liga Nusantara 2014 Sekaligus Promosi Ke Divisi Utama Liga
  • 2015 – Sekarang Divisi Utama

Daftar Skuad Persatu Tuban Kompetisi 2017-2018:

No        Posisi   Nama Pemain
2          FW        Yan Helda Ratama
4          DF         M. Dikky Yudistia
6          MF        Rossi Akbar
7          MF        Edi Winarno
8          MF        Shahrur Rhamdani
10        FW        Agung Suprayogi
11        MF        Afdal Orlando
12        DF         Yadi Haditiar
14        MF        Sulistiono
15        FW        Julian Aldi Prakoso
16        MF        Supriyadi
17        MF        Danu Rosade
18        GK         Fathul Ma’arif
19        DF         Qipdi Riza Fahrudin
21        DF         Bima Boy Asmara
22        FW        Fitrah Wilda Ramdani
23        GK         Teguh Maulana Insan
25        MF        Dian Transiska
27        MF        Panggah Madyantara
66        GK         Fajar Setiabudi
66        GK         Fajar Setiabudi
76        DF         Crah Eka Angger I.
87        MF        Moch Sulton Fajar                cover:https://sepakbolalokal.com

Jumat, 24 November 2017

Profil Persik Kediri, Daftar Skuad Pemain dan Sejarah Persik

Nama lengkap

Persatuan Sepak Bola Indonesia Kediri
Julukan Macan Putih
Didirikan 19 Mei 1950
Stadion Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur (Kapasitas 20.000 penonton)
Owner
Presiden Klub Dr. Samsul Ashar
Pelatih  Bejo Sugiantoro
Suporter Persikmania
Liga Liga 2

Profil Persik Kediri, Daftar Skuad Pemain Persik 2017-2018 dan Sejarah Persik Kediri. Persatuan sepak bola Indonesia Kediri (Persik Kediri)  adalah klub sepak bola yang berasal dari Kediri, Jawa Timur. Tim Persik Kediri berdiri pada 19 Mei 1950 dan berkandang di Stadion Brawijaya. Persik Kediri adalah tim yang mempunyai banyak prestasi dan banyak menciptakan pemain-pemain berkualitas. Persik mempunyai suporter fanatik yang selalu menemani ketika bertanding yaitu persikmania.
Sejarah
Persik Kediri berdiri pada tanggal 9 Mei 1950 yang ditokohi oleh bupati Kediri saat itu, R. Muhammad Machin. Karena saat itu masih berupa kabupaten, tidak seperti saat ini yang sudah terbagi menjadi kabupaten dan kota. Pertama kali yang di lakukkan Muchin adalah merancang bendera tim yang dibantu oleh Giok Djie dan Kusni. Rancangan bendera awalnya berwarna merah bagian atas dan hitam bagian bawah dengan tulisan tengah-tengah kedua warna PERSIK.
Persik Kediri terdaftar di PSSI sebagai tim perserikatan PSSI. Persik sendiri memiliki beberapa klub anggota, diantaranya PSAD, POP, Dhoho, Radio, dan Indonesia Muda (IM). Dalam tiga dekade (1960 hingga 1990-an) prestasi Persik belumlah menonjol bahkan di tingkat nasional pun masih kalah dibandingkan dengan “saudara mudanya” Persedikab Kabupaten Kediri yang pada era 1990-an tercatat dua kali mengikuti kompetisi Ligina.
Sejak ditangani oleh Wali Kota Drs. H.A. Maschut menunjukan perbaikan perubahan. Untuk mengawali debutnya  di nasional, Persik Kediri merekrut bekas pelatih timnas Indonesia pra piala dunia, Sinyo Aliandoe untuk berkompetisi di Divisi I periode 2000-2001. Namun Sinyo bertahan satu tahun di Persik Kediri.  Kemudian setelah Om Sinyo mundur, Persik Kediri mendatangkan pelatih bertangan dingin Jaya Hartono.  Sedangkan urusan di dalam maupun di luar stadion H. A. Maschut minta bantuan putra menantunya, Iwan Budianto, yang sebelumnya sebagai manajer tim Arema Malang.
Ketika  ditangani oleh Iwan Budianto dan Jaya Hartono, Macan Putih mulai bangkit dan mampu menyabet juara kompetisi Divisi I PSSI 2002. Sekaligus mengantarkan Persik Kediri menuju kompetisi papan atas pada masa itu Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim kompetisi 2003.
Juara Liga Indonesia 2003 dan 2006
Sejak kompetisi itu digelar pada bulan Januari 2003, Persik sudah mengklaim dirinya sebagai tim dari daerah yang tak sekadar “numpang lewat”. Tekad itu terpatri di dalam lubuk sanubari para pemain, sehingga dengan usaha keras dan penuh dramatis, Persik mampu mencuri perhatian publik bola di Tanah Air setelah berhasil memboyong Piala Presiden setelah mengukuhkan dirinya sebagai juara Ligina IX/2003.
Persik mampu memupuskan harapan tim-tim besar, seperti PSM Makassar, Persija Jakarta, dan Persita Tangerang yang saat itu sangat berambisi menjadi kampiun dalam kompetisi paling bergengsi di Jagad Nusantara ini. Piala Presiden itu kembali berlabuh di Kota Kediri setelah Persik berhasil menjuarai kompetisi Divisi Utama Ligina XII/2006 setelah menyudahi perlawanan sengit PSIS Semarang dengan skor 1-0 di partai final yang digelar di Stadion Manahan Solo.
Untuk mendapatkan prestasi seperti itu tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Persik yang awalnya dipandang sebelah mata berubah menjadi tim yang lapar akan kemenangan. Ini bisa dilihat di awal-awal kompetisi LBM IX berjalan, Persik terseok-seok bahkan pernah menduduki peringkat ke-13 klasemen sementara.
Perlahan tetapi pasti, kemenangan demi kemenangan diraihnya hingga pada putaran pertama Persik sempat menempati puncak klasemen sementara. Dan di putaran kedua prestasi Pesik semakin stabil hingga kompetisi berakhir Persik sukses menjadi juara.
Dengan diperkuat tiga legiun asing asal Cile, yakni Fernando, Juan Carlos dan Alejandro Bernald, pada tahun 2002 Persik menorehkan tinta emas setelah berhasil menyabet Juara Divisi I PSSI, di mana pertandingan empat besarnya diselenggarakan di Manado.
Prestasi itu memastikan Persik masuk Divisi Utama Ligina IX/2003. Namun sebelum ikut kompetisi paling bergengsi di Tanah Air itu, Persik mencatat prestasi gemilang setelah sukses merengkuh gelar juara Piala Gubernur Jatim I/2004 di Surabaya . Gelar itu kembali direbutnya pada Piala Gubernur III/2005 di Gelora Delta Sidoarjo setelah menyudahi perlawanan tim debutan Persekabpas Kabupaten Pasuruan. September 2006 lalu.
Tangan Dingin Di Balik Persik.
Prestasi demi prestasi yang ditorehkan Persik, tak bisa lepas dari perjuangan dan kegigihan beberapa tokoh sepak bola Kota Kediri. Sejak tahun 1999 Wali Kota Drs H.A. Maschut memegang jabatan sebagai Ketua Umum. Ia dibantu J.V. Antonius Rahman yang saat itu menjabat Ketua DPRD Kota Kediri sebagai Ketua Harian Persik dan tokoh sepak bola, Barnadi sebagai Sekretaris Umum.
Namun tak bisa dilupakan pula perjuangan Iwan Budianto sebagai manajer tim untuk mengangkat citra Kota Kediri di bidang sepak bola bersama Eko Soebekti dan Suryadi, masing-masing menempati posisi asisten manajer operasional dan asisten manajer keuangan.
Untuk aristek di lapangan baik pengurus maupun manajemen saat itu mengangkat mantan pemain Niac Mitra Surabaya, Jaya Hartono dibantu mantan pemain Arema Malang, Mecky Tata bertindak selaku asisten pelatih. Nama Iwan Budianto dan Jaya Hartono sudah cukup lama dikenal oleh publik bola di tanah air. Sebelum bergabung dengan Persik, Iwan Budianto pernah menjadi manajer tim Arema Malang pada Ligina V 1998/1999. Saat itu Arema menempati peringkat ketiga grup tengah II.
Sementara Jaya Hartono sudah tidak asing lagi. Selain malang melintang sebagai pemain di beberapa klub Galatama mulai dari Niac Mitra, Petrokimia Putra, BPD Jateng, Assyabaab Salim Group Surabaya, PKT Bontang hingga kariernya di timnas PSSSI selama sepuluh tahun mulai 1986 sampai 1996. Sebagai orang yang bertangan dingin Jaya Hartono membawa Persik sebagai Juara Ligina IX/2003 bagi Persik.
Namun sayang Jaya Hartono tahun 2006 meninggalkan Persik Kediri dan digantikan Daniel Rukito hingga tahun 2007. Meski hanya dua tahun Daniel juga menorehkan sejarah bagi Persik Kediri yakni membawa Persik Juara Ligina XII/2006.
Menghadapi Super Liga Persik mencoba pelatih asing asal Muldova yang cukup dikenal yakni Arcan Iurie (mantan pelatih Persib Bandung dan Persija) itupun hanya setengah kompetisi, selanjutnya Persik dibawah kendali Aji Santoso hingga akhir ISL 2008 dan menjadikan Persik dalam 5 besar (peringkat 4 ISL 2008). Memasuki ISL 2009/2010 Persik diarsiteki oleh Gusnul Yakin seiring pergantian Ketua Umum yang baru yang menggantikan HA Maschut kepada dr Samsul Ashar Sp.PD yang juga wali kota terpilih dalam Pilkada 2008 lalu.
Degradasi Ke Divisi Utama
Memasuki tahun kompetisi Liga Super 2009-2010 dan dibawah kepemimpinan Dr. H. Samsul Ashar, Persik Kediri mengalami kemunduran prestasi mengakibatkan terdegradasi ke Divisi Utama. Dan baru bisa kembali naik kasta pada tahun 2013 promosi ke ISL diperingkat tiga klasemen.
Suporter
Persikmania berdiri pada Februari 2001. motto dari Persik Mania sendiri adalah Salam Darah Ungu SELALU !!! Atau disingkat “SDU SELALU”. Seiring dengan berjalannya waktu, prestasi Persik menurun, sehingga banyak Persikmania yang mulai enggan menyaksikan laga Persik Kediri di Stadion Brawijaya. Namun banyak juga bermunculan Persikmania dari generasi berikutnya dan kemudian membikin kelompok sendiri seperti Brigata Cyber-xtreme. Motto dari Brigata Cyberxtreme adalah “s1ung tajam”, yang merupakan singkatan dari “salam 1 ungu tampil atraktif juga militan” yang biasa menempati tribun utara. Selain itu ada juga yang menamai kelompoknya Hooliking, Gerakan Cinta Persik (GCP) yang biasa menempati tribun timur sebelah selatan papan skor namun tetap dalam yel yelnya mereka masih menyebut dirinya Persikmania.
Stadion
Stadion Brawijaya adalah kandang bagi Persik Kediri. Terletak tengah Kota Kediri, Jawa Timur. Stadion ini dibangun pada tahun 1983, dan mengalami pembenahan pada tahun 2000. Stadion Brawijaya memiliki kapasitas 20.000 tempat duduk. Stadion Brawijaya merupakan kebanggaan masyarakat Kediri karena di stadiun inilah Persik Kediri menjamu lawan-lawannya. Stadion ini berkapasitas 20.000 penonton, dibangun pada tahun 1983.

Prestasi
Liga Indonesia
1999/2000 – Divisi Dua, Juara (promosi ke Divisi Satu Liga Indonesia)
2002 – Juara Divisi Satu (promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia)
2003 – Juara Divisi Utama
2006 – Juara Divisi Utama
2013 – Peringkat ketiga Divisi Utama (promosi ke Liga Super Indonesia)

AFC Champions League
2004: Group stage
2007: Champions

Piala Gubernur Jawa Timur
Juara Piala Gubenur Jawa Timur 2002
Juara Piala Gubenur Jawa Timur 2005
Juara Piala Gubenur Jawa Timur 2006
Juara Piala Gubenur Jawa Timur 2008
Juara Piala Gubenur Jawa Timur 2015

No Posisi Nama Pemain
3 DF  Febly Gushendra
4 DF  Risna Prahalabenta R.
5 DF  Gitra Yuda Furton
7 MF  Aziz Alghany
8 MF  Sendy Pratama
11 FW  Ahmad Zakky Makhtary
12 DF  Sedek Sanaky
14 FW  Arif Yanggi Rahman
15 MF  M. Ridwan Maldini
16 MF  Eka Sama Adi Prasetya
18 MF  Oktavianus
19 FW  Gugum Gumilar
3 DF  Febly Gushendra
4 DF  Risna Prahalabenta R.
5 DF  Gitra Yuda Furton
7 MF  Aziz Alghany
8 MF  Sendy Pratama
11 FW  Ahmad Zakky Makhtary
12 DF  Sedek Sanaky
14 FW  Arif Yanggi Rahman
15 MF  M. Ridwan Maldini
16 MF  Eka Sama Adi Prasetya
18 MF  Oktavianus

19
FW     Gugum Gumilar          cover:https://sepakbolalokal.com

Profil Persepam MU, Daftar Skuad Pemain dan Sejarah Persepam MU

Nama lengkap

Persatuan Sepak Bola Pamekasan Madura Utama
Julukan Laskar Sapeh Ngamok
Didirikan 1970
Stadion Stadion Gelora Bangkalan (Kapasitas: 15.000 orang)
Owner PT. Jempol Madura Utama
Presiden Klub
Pelatih Rudy William Keltjes
Suporter Pamekasan X Fans, Tretan Dhibik, Taretan Mania, Kancah Mania
Liga Liga 2

Profil Persepam MU, Daftar Skuad Pemain Persepam MU 2017-2018 dan Sejarah Persepam MU. Persepam MU (Persatuan Sepakbola Pamekasan Madura Utama) adalah klub sepak bola professional yang berasal dari Pamekasan, Madura,  Jawa Timur. Persepam MU bermarkas di Stadion Gelora Bangkalan.
Sejarah
Persepam MU berdiripada pada tahun 1970 dengan nama awal adalah Persepam Pamekasan. Tujuan awal dibentuknya Persepam Pamekasan adalah untuk wadah menampung atlet sepak bola di Pamekasan Madura. Terbentunya Persepam MU menurut catatan tidak tertulis siapa tokoh yang meloporti terbentunya klub sepak bola di Pamekasan.
Dalam sejarah keolahragaan Madura sebelum adanya Persepam MU tercatat sebuah sejarah Olahraga lain, yakni pada era sekitar tahun 1920-an dan 1930- an, Pulau Madura juga dikenal sudah memiliki beberapa kesebelasan dan dunia olahraga disana saat itu, juga bisa dibilang meriah. Ini dikarenakan juga oleh adanya perusahaan- perusahaan kala itu yang turut menggerakkan dunia olah raga, salah satunya perusahaan pabrik garam Zoutwinning Kalianget yang memiliki kesebelasan sepak bola sendiri.
Juga ada perusahaan rokok Faroka yang mensponsori kegiatan-kegiatan olahraga. Pada sekitar tahun 1930-an, nama-nama perkumpulan sepak bola seperti PAS Pamekasan, Perspindo Bangkalan, Zoutwinning Kalianget, PVC dll, menghiasi berita-berita olahraga pada berbagai media Hindia-Belanda. Pada September 1934, media mengabarkan tentang rencana klub-klub di Madura untuk membentuk Bond atau Persatuan sepak bola khusus untuk persepakbolaan Madura sendiri. Surat kabar harian De Indische Courant menceritakan pada 19 September 1934, namun itu tidak terjadi karena ada beberapa faktor teknis dan non teknis.
Persepam MU memulai karirnya sebagai salah satu klub sepakbola dengan mengikuti kompetisi Divisi III Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI), kala itu Persepam masih kalah kasta dengan saudaranya yang sama-sama berasal dari pulau Madura, Persesa Sampang yang pada saat itu berlaga di Divisi II Liga Amatir Indonesia.
Setelah kembali dibentuk pada tahun (2002-2003) oleh Pangcab PSSI Pameksan Persepam MU memulai asa dan melakukan perjalanan panjang demi mewujudkan cita-cita berlaga di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Dengan mengikuti kompetisi Divisi III Badan Liga Amatir Indobesia (BLAI) Liga terendah liga Indonesia dengan didampingi oleh pelatih Achmad Jamrawi. Persepam MU mulai menggeliat pada tahun 2004 dengan mulai beranjak menuju ke Divisi II itu berkat keseriusan bupati Pamekasan yang pada waktu itu dijabat oleh Bapak Drs.H. Achmad Syafii, M.Si dan juga menjabat sebagai ketua PSSI Kabupaten Pamekasan.
Pada akhirnya dengan perjuangan yang tidak mudah Persepam MU berhasil promosi ke Divisi I Liga Amatir Indonesia pada tahun 2008 pada saat itu persepam berada di posisi ke-4 wilayah timur bersama Persewangi Kabupaten Banyuwangi. sejak meniti karir di Divisi I inilah Persepam MU mulai ditangani secara serius oleh Pengkab Pamekasan yang diwakili oleh PSSI cabang Pamekasan. Pada waktu itu perjuangan Persepam MU dalam mengarungi beratnya kompetisi untuk meraih prestasi sangatlah sulit, karena tidak ada basis suporter yang selalu mendukung disetiap laga yang dijalani.
Pada waktu itu memang di Pamekasan ada sebuah basis Suporter bernama Kancah Mania, akan tetapi basis suporter ini bukanlah basis suporter Persepam MU. tetapi suporter ini adalah salah satu suporter fanatik Persebaya Surabaya yang berasal dari Pamekasan. Klimaks Persepam dalam mengarungi ketatnya Divisi I terjadi pada saat menahan imbang perwakilan Aceh PSBL Gayo Lowes di stadion Lebak Bulus Jakarta, meskipun pada laga itu berakhir seri 1-1 akan tetapi sudah memastikan Persepam berhasil merebut satu tiket dari enam tiket promosi ke Divisi Utama PT. Liga Indonesia.
Lolosnya Persepam MU promosi ke Divisi Utama disambut gembira oleh Kancah Mania dan Seluruh masyarakat Pamekasan karena Persepam MU adalah satu-satunya klub asal Madura yang akan berlaga di liga profesional Indonesia.  Persepam MU sempat mengalami masalah finansial ketika akan mengarungi musim pertamanya di Divisi Utama, karena Pemkab Pamekasan sudah tidak bisa mengucurkan dana pada klub sepakbola profesional,  hal itu tentunya membuat gelisah para pecinta sepakbola Pamekasan.
Beruntung keputusan Kholilurrohman bupati Pamekasan pada waktu itu untuk mencari investor dengan mengumpulkan para pengusaha asal Pamekasan demi memohon dana berhasil, dari para pengusaha itu Kholilurrohman berhasil mengumpulkan dana sekitar 200 juta. Dirasa kurang cukup maka pihak manajemen Persepam MU yang diketuai oleh Abdul Mukti ngeluruk Jakarta dan berhasil merayu investor asal Sumenep untuk membantu masalah finansial Persepam MU dan sekaligus menunjuknya sebagai manajer Persepam MU yang baru. beliau adalah Achsanul Qosasi putra asli Madura.
Datangnya AQ sapaan Achsanul Qosasi membawa banyak perubahan didalam tubuh Persepam, laki-laki asal desa daramista lenteng Sumenep ini mengubah nama dari Persepam Pamekasan menjadi Persepam Madura United (P-MU) sebagai salah satu syarat ditunjuknya dia sebagai manajer tim. Perubahan nama yang dilakukan oleh Achsanul Qosasi dengan nama Persepam Pamekasan menjadi Persepam Madura United (P-MU) bertujuan untuk menyatukan Masyarakat Madura melalui sepakbola. dan cara ini sudah terbukti dengan tumbuhnya loyalitas terhadap tanah Madura dan Persepam MU dari masyarakat Madura yang selalu mendukung setiap laga yang di jalani Persepam MU oleh Masyarakat Madura yang tergabung dalam kelompok suporter Taretan Mania.
Achsanul Qosasi bersama Persepam-MU ternyata membawa banyak keberuntungan, Selain kondisi finansial yang sehat ditubuh Persepam-MU laki-laki yang merupakan anggota DPR RI ini bersama Wennidy Purwito juga telah berhasil membawa Persepam-MU promosi ke Indonesian Super League (ISL). yang merupakan kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Selain itu Persepam-MU juga mencatatkan rekor sebagai satu-satunya tim yang hanya melewatkan satu musim di Divisi Utama.
Namun sayang, kebersamaan Pelatih Persepam MU Divisi Utama harus berakhir ketika tim mulai mempersiapkan untuk berlaga di ISL. Pak Win memutuskan untuk mengundurkan diri dari Persepam MU karena manajemen lebih memilih Mustaqim sebagai pelatih kepala, sedangkan possisinya akan digeser ke asisten pelatih.
Kebersamaan Mustaqim juga tidak bertahan lama di Madura karena dia dinilai gagal dalam mengarsiteki Persepam MU saat Laskar Sapeh Kerap tidak pernah menang dalam kompetisi Inter Island Cup (kompetisi pemanasan sebelum ISL resmi bergulir). kegagalan P-MU yang tak mampu meraup satu poinpun pada kompetisi itu disinyalir oleh para suporter karena Mustaqim dinilai tidak mampu untuk mengarsiteki tim sekelas ISL. Pada akhirya Mustaqim pun mengundurkan diri dari melatih Persepam-MU 15 hari sebelum ISL benar-benar digulirkan, tentu saja ini membuat manajemen kelimpungan untuk mencari pengganti posisi pelatih yang ditinggalkan oleh Mustaqim, hingga pada akhirnya ditunjuklah Daniel Roekito sebagai pelatih kepala.
Penunjukan DR sapaan Akrab Daniel Ruekito tidak salah karena pelatih asal Rembang Jawa Tengah ini berhasil memenuhi target manajemen Persepam MU agar tim asal Madura ini tidak terdegradasi dan tetap bertahan di ISL. meskipun kebersamaannya pernah menuai banyak kritik karena P-MU pernah mengalami masa sulit ketika dalam 9 laga tidak pernah menang. Pada Akhir November 2014 Achsanul Qosasi mengembalikan Persepam MU ke pemkab Pamekasan setelah gagal mempertahankan Persepam MU dikancah sepak bola tertinggi (Indonesia Super League) dan terpilih dirinya sebagai ketua BPK yang mengharuskan menanggal jabatan manajer Persepam MU karena jabatan tersebut.
Pada bulan Januari 2015 Ketua ASKAB PSSI Pamekasan Achmad Syafii menunjuk politikus asal Sumenep lainnya, Said Abdullah sebagai pengganti dari Achsanul Qosasi, dibahwa manajemen yang baru Persepam Madura United berubah nama menjadi Persepam Madura Utama dan julukan tim menjadi Sape Ngamok. Tetapi, meskipun demikian, seluruh pencinta Persepam MU berterima kasih kepada Achsanul Qosasih , yang sebelumnya menjadi manajer Persepam MU, dan mengucapkan semoga bisa buat Persepam MU lebih maju pada Said Abdullah, yang menjadi manajer Persepam MU saat ini.
 Prestasi
2010-2011 : Posisi ke-4 Divisi 1 (promosi ke Divisi Utama)
2011-2012 : Posisi ke-3 Divisi Utama (promosi ke Indonesia Super League)
2012-2013 : Posisi papan tengah Indonesia Super League
2015 : Juara ke 3 Turnamen Piala Kemerdekaan
Daftar Skuad Persepam Madura Utama Kompetisi 2017-2018:
No Posisi Nama Pemain
2 DF  Gani Jaya
3 DF  Chairul Rifan
4 DF  Obeth Choiri
6 DF  Feri Eko Prasetyo
8 FW  Adam Anis
9 FW  Aldaier Makatindu
10 MF  Fajar Legian Siswanto
11 MF  M. Miftahul Huda
12 MF  Rizky Dwi Febriyanto
13 MF  Faris Aditama
14 MF  Muslim Habibi
15 MF  Bahroni Fadli
16 FW  Qischil Gandrum Minny
17 FW  Boy Jati Asmara
19 MF  M. Koko Aminullah
20 GK  Guntur Pranata
21 MF  Okto Maniani
23 DF  Ahmad Budi Hargo
25 MF  Aditya Putra Dewa
28 MF  Syaiful Choiri
37 DF  Ardi Idrus
69 FW  Yanuarius Y. Kahol
88 MF  Viki Dwi Herdian
99 FW  M. Sofwan Slamet          cover:https://sepakbolalokal.com

15 Klub Liga 2 Dari Jawa Timur

Berikut 15 klub asal Jawa Timur yang akan berlaga di Liga 2:
  1. Persepam Madura Utama
  2. Persik Kediri
  3. Persatu Tuban
  4. Madiun Putra
  5. PSBI Blitar
  6. PSBK Blitar
  7. Persebaya Surabaya
  8. Perssu Sumenep
  9. PSMP Mojokerto
  10. Persekam Metro FC
  11. Persinga Ngawi
  12. Persekap Pasuruan
  13. Persewangi Banyuwangi
  14. Persida Sidoarjo
  15. Semeru FC Lumajang                               cover:https://penawarta.com

Prestasi psmp

Prestasi

  • 2005: Juara Piala Soeratin
  • 2008/09: Juara Divisi 1 (Promosi ke Divisi Utama)
  • 2009/10: Posisi ke 7 Divisi Utama
  • 2010/11: Posisi ke 5 Divisi Utama
  • 2011/12: Posisi ke 6 Divisi Utama
  • 2014: Posisi ke 4 babak Reguler Divisi Utama Liga Indonesia
  • 2015: Posisi ke 4 babak reguler Piala Kemerdekaan
  • 2016: Posisi ke 6 babak reguler ISC-B
  • 2017: Juara 3 Turnament pra musim Dirgantara Cup
  • 2017: Runner Up MagelangCup                                                                                                                cover:https://id.wikipedia.org/wiki/PS_Mojokerto_Putra

Senin, 20 November 2017

MP Loyalis 2001, Penguasa Tribun Utara Stadion Gajah Mada

Setiap tim sepak bola pasti memiliki supporter fanatik, mereka selalu hadir dan memberikan dukungan kepada tim kebanggaannya saat tim tersebut bertanding.

Tak hanya main di kandang, bahkan juga mengikuti tim mereka bertanding ke luar kandang. Begitu juga MP Loyalis 2001, supporter PS Mojokerto Putra (PSMP) ini.

Supporter yang berdiri pada tanggal 20 Januari tahun 2013 lalu ini, memproklamirkan diri bernama MP Loyalis 2001 bukan tanpa alasan. Pemilihan kata Loyalis di belakang MP (Mojokerto Putra/Mojopahit Putra) dari arti kata kesetiaan pada sesuatu yakni tim PSMP. Sementara 2001 merupakan tahun kelahiran tim berjuluk The Lasmojo, ini digunakan sebagai penanda lahirnya PSMP yang bertepatan dengan jam ide tersebut muncul.

Yakni saat supporter melakukan pertemuan rutin di depan Pemkot Mojokerto, pukul 20.01 WIB. Kecintaan MP Loyalis 2001 kepada timnya, tak hanya ditunjukkan lewat datang dan membeli tiket untuk memberikan dukungan kepada tim tapi juga memberikan semangat kepada skuad PSMP yang sedang bertanding di lapangan hijau.

Pada setiap laga, supporter MP Loyalis 2001 yang selalu menempati tribun utara Stadion Gajah Mada Mojosari ini memberikan suprise berupa coreografi.

Ada makna di balik coreografi yang mereka tampilkan. Seperti pada laga PSMP vs Persinga Ngawi, Sabtu (4/6/2016) lalu.

Di bagian belakang atas tertulis kata 'Kami Rindu Point', sementara ratusan supporter yang ada di tribun membawa kertas yang sudah di sketsa sebelumnya yakni tanda panah di masing-masing samping angka 3.

Divisi coreografi MP Loyalis 2001, Wahyu Agus mengatakan, makna angka 3 coreografi tersebut sengaja ditunjukkan yang berarti 3 point, 3 tahun Loyalis 2001 ada dan 3 pilar PSMP. "Yakni bermain dengan bangga, berjuang dengan semangat yang tak pernah padam, berharap Mojokerto berprestasi. 3 passion tribun, 'Pride, Loyalty dan Self Esteem' serta 3 jari yakni jempol, telunjuk dan kelingking," ungkapnya, Senin (6/6/2016).

Masih kata Agus, jempol yang berarti tidak ada yang terbaik di dunia ini, telunjuk yakni tidk ada yang suka memerintah dengan cara menudingkan telunjuknya dan kelingking yakni tidak ada istilah menganggap remeh sesuatu. Dan tak kalah pentingnya, lanjut Agus, PSMP lahir di bulan 3 yakni Maret dan moto MP Loyalis 2001 adalah totalitas, support dan menghidupi serta MP Loyalis 2001 juga mendukung 3 kata, menang, kalah atau draw.

"Makna angka 3 dari itu semua. Ide atau tema tiap laga muncul dari ispirasi moment seperti pas ulang tahun Kabupaten Mojokerto kemarin, kita cantumkan angka 723. Ide itu biasanya muncul dari usulan setiap zona komunitas di dalam MP Loyalis 2001, jadi ide tidak terpaku pada satu atau dua orang saja tapi siapapun boleh mengajukan usulan. Biasanya ide awal, kita share di grup, mulai FB, WA maupun BB, nanti akan ada yang memberikan tambahan usulan," katanya.

Menurutnya, setelah ide tersebut disepakati, divisi coreografi membuat konsep dan divisi pembelajaan akan membelanjakan keperluan apa untuk memunculkan ide tersebut yang akan dieksekusi oleh divisi eksekutor. Namun jia dalam laga tersebut tidak ada moment, mereka sudah ada konsep lain karena dalam satu musim, setiap laga yang akan dilakoni PSMP, MP Loyalis 2001 sudah memiliki cadangan konsep.

"Kita tidak pernah latihan, kita hanya melaksanakan kopdar tribun (pertemuan) untuk membuat sket gambar dari konsep yang diusulkan dan saat di tribun, kita ada capotifoso yang memberikan arahan kita harus bagaimana. Coreografi ini, juga hasil kita belajar selama tiga hari ke Sleman. Semua demi tim kebanggaan kami, PSMP. Ini sebagai dukungan yang kita berikan di lapangan," ujarnya.

MP Loyalis 2001, lanjut Agus, juga memiliki uang kas yang digunakan untuk mewujudkan konsep tersebut dalam sebuah coregrafi. Seperti untuk membeli kertas, uang kas tersebut diambil setiap kopdar atau supporter juga bisa mengisi uang kas tanpa harus kopdar serta dari hasil keuntungan penjualan marcendes. Supporter yang punya usaha atau rezeki bisa menyumbang baik dalam bentuk uang maupun yang lainnya.

MP Loyalis 2001 juga jualan mercendes seperti kaos loyalis, bandana, scraf atau syal, stiker, pin, gantungan kunci, topi dan lainnya. Agus menjelaskan, coreografi yang ditampilkan di atas tribun utara tersebut dari kertas jenis asturo ukuran A3, jika kesulitan mendapatkannya maka diganti dengan kertas duplek. Ia pun mengaku, pernah kesulitan mendapatkan kertas tersebut sehingga terpaksa harus ke Sidoarjo atau Surabaya.

"Makanya, kadang kita siasati dengan kertas duplek. Coreografi ini, kita selalu buat di setiap laga khususnya laga kandang karena kita punya anggota aktif sekitar 200 hingga 300 orang dari kapasitas tribun 500 penonton yang bisa membantu mewujudkan coreografi tersebut karena untuk away, biasanya cuma sedikit yang bisa tapi kalau 30 orang, kita pasti buat meski main di kandang lawan," tuturnya.

Tujuannya untuk memberikan semangat tim bermain. Menurutnya, coreografi tersebut muncul setelah MP Loyalis 2001 lahir tapi lebih tepatnya yakni musim 2013/2014 yang suda mulai membuat konsep huruf dan angka sederhana. Hal tersebut dilakukan, lanjut Agus, karena MP Loyalis 2001 bermimpi bisa menghidupi tim PSMP kedepannya saat itu.

"Selain coreografi, kami berusaha bernyanyi selama 90'+++, apapun hasilnya kami fokus memberikan semangat dan menghancurkan mental lawan di saat kandang maupun tandang. Ada 32 lagu yang kami ciptakan untuk kita nyanyikan di atas tribun, saat coreografi kita biasa nyanyikan lagu MP Loyalis Song Coreografia karena biasanya coreografi akan kita munculkan di babak kedua. Babak pertama fokus pembagian asesoris penunjang," urainya.

MP Loyalis 2001 mempunyai mimpi yakni kedepan setidaknya bisa menjadi supporter yang bisa menghidupi PSMP dari hasil usaha loyalis. Yakni paling penting adalah satu rasa, sama rata. Selain memberikan semangat kepada para pemain saat bertanding, MP Loyalis 2001 juga berusaha sebaik mungkin untuk dekat dengan semua pemain PSMP sebagai silaturahmi dan usaha untuk memberikan dukungan di luar lapangan agar pemain betah bermain di PSMP.

"Cinta kami kepada PSMP dengan cara bagaimana pemain merasa nyaman bermain di sini. Alhamdulilah, banyak mantan pemain PSMP yang saat ini bermain di luar kangen dengan suasana saat bermain di Stadion Gajah Mada. Karena pasti ada antraksi coreografia seperti sepak bola di Eropa, MP Loyalis 2001 juga bertemu para pemain di luar kadang. Entah itu hanya sekedar ngopi bersama atau bermain futsal atau sepak bola maupun kegiatan sosial dan membuatkan video slit foto atau foto mereka saat bermain," ucapnya.

MP Loyalis 2001 berharap kepada Pemkab Mojokerto untuk memberikan perhatian dari segi mess karena tim saat ini tidak punya mess. Ini yang menyulitkan para supporter bertemu para pemain, tentunya para pemain juga jarang bertemu dengan sesama pemain dan pelatih karena tidak adanya mess. Juga tidak adanya bus pemain, jika pemda jika tidak bisa memberikan anggaran dana cukup dengan membantu mes pemain dan bus pemain, merawat stadion selayaknya regulasi."Tiga harapan itu saja bagi kami sudah cukup. Kabupaten Mojokerto banyak berdiri perusahaan-perusahaan besar yang bisa diajak berdialog dan diberikan kesempatan untuk membantu tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Mojokerto tersebut. Supporter selama ini juga berusaha membantu tim, alhamdulilah tahun ini terwujud. Kita bisa memberikan jersey kepada pemain dan kemarin ada supporter yang punya usaha tas memberikan tas untuk pemain," tegasnya.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 cover:m.beritajatim.com